Google: Teknologi Iran Tak Sepenuhnya Kita Pahami
CEO
Google Inc Eric Schmidt telah mengakui kemampuan luar biasa dari para
ahli perang cyber di Iran, yang bereaksi terhadap jatuhnya sebuah
pesawat mata-mata AS oleh Angkatan Darat Iran baru-baru ini.
"Ahli
Iran yang berkemampuan luar biasa dalam perang cyber untuk beberapa
alasan kita tidak sepenuhnya mengerti," kata Schmidt dalam sebuah
wawancara dengan CNN, yang disiarkan pada hari Kamis.
Pada
4 Desember, unit perang elektronik militer Iran mengumumkan bahwa Iran
telah 'menjatuhkan' dengan kerusakan minimal pesawat siluman pengintai
AS RQ-170 Sentinel, sementara dia melanggar wilayah udara Iran.
Pesawat,
dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan Amerika Lockheed Martin,
telah menyeberangi perbatasan Iran dengan Afghanistan dan dibawa turun
ketika terbang di atas kota timur laut Kashmar.
Iran
telah mengumumkan bahwa mereka berniat untuk melaksanakan reverse
engineering pada pesawat udara itu, yang juga dikenal sebagai Beast of
Kandahar, dan mirip di desain untuk seorang pembom siluman B-2 Angkatan
Udara AS.
Mengakui kemampuan Iran untuk melakukan reverse engineering pesawat udara, Peter Grier, seorang staf penulis harian Christian Science Monitor online, menulis dalam sebuah artikel pada hari Kamis, "Ini pernah dilakukan sebelumnya, oleh suatu negara yang pada saat itu Amerika Serikat menganggap dia berteknologi rendah".
Menurut
Grier, pada Agustus 1947, Uni Soviet mengarak pesawat Tu-4 Bull,
replika dari sebuah pembom B-29 Amerika, yang telah disita pemerintah
Soviet pada tahun 1944 setelah pesawat terpaksa melakukan pendaratan
darurat di pangkalan Uni Soviet. (konspirasi.com)
0 komentar:
Posting Komentar