tag:blogger.com,1999:blog-86899280274306203252024-02-20T00:46:35.836-08:00Salawu RevolutionUnknownnoreply@blogger.comBlogger348125tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-66812873691238761792013-07-14T19:57:00.002-07:002013-07-14T19:57:37.523-07:00lowongan kerja 2013/2014 <a href="http://www.duakerja.com/search?updated-max=2013-07-10T14%3A52%3A00-07%3A00&max-results=5" target="_blank">lowongan kerja 2013/2014</a><br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-89017600901259739562012-06-28T18:42:00.001-07:002012-06-28T18:42:44.237-07:00kunci gitar dewa 19 kosongIntro : G Em Bm 2x
G Em Bm
Kamu seperti hantu
G Em Bm
Terus menghantuiku
Dm Em Am C
Kemana pun tubuhku pergi kau
G Em C D
Terus membayangi aku
G Em Bm
Salahku biarkan kamu
G Em Bm
Bermain dengan hatiku
Dm em Am Cm
Aku tak bisa memusnahkan kau
G Em Am D
Dari pikiran ku ini
Reff :
A# D# A# D#
Didalam kedamaian aku masih merasa sepi
A# C F G#
Sendiri memikirkan kamu
Cm B
Kau genggam hatiku
A# F
Dan kau tuliskan namamu
A# F
Kau tulis namamu
Interlude : C Am Em 2x
G A Dm F C F Dm G
G Em Bm
Tubuhku ada disini
G Em Bm
Tetapi tidak jiwaku
Dm Em Am Cm
Kosong yang hanya kurasakan kau
G Em Am D
Telah tinggal dihatiku
Balik ke Reff
C F C F
Didalam kedamaian aku masih merasa sepi
C D G A#
Sendiri memikirkan kamu
Dm G#
Kau genggam hatiku
C Gm
Dan kau tuliskan namamu
C Gm
Kau tulis namamu
C Gm
Kau tulis namamu
C Gm
Kau tulis namamu
C Gm
Kau tulis namamuUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-31718380605283206892012-06-28T18:38:00.005-07:002012-06-28T18:38:56.604-07:00kunci gitar dewa 19 larutIntro: E
E C#m
Mungkin aku pernah juga merasakan cinta
A E
Tapi tak pernah seindah ini…
C#m
Mungkin aku juga pernah merasakan rindu
A E
Tapi tak pernah sedalam ini...
F#m G#m A G#m
* Mungkin kamu tak kan pernah percaya…
F#m G#m A B7
Bahwa sesungguhnya aku t'lah... terjatuh
Reff :
E C#m A E
Ku a... kui aku telah larut
C#m A E
Larut ke dalam ka...mu yang kucintai
Interlude : E C#m A E
Kembali ke: *, Reff 2xUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-33713469342228486052012-06-28T18:38:00.000-07:002012-06-28T18:38:15.348-07:00kunci gitar dewa 19 perempuan paling cantik di Negriku indonesiaIntro Am Dm Am E Am
A Dm E Am
Dm Am
Merah darahku bulat tekadku
E Am
Setelah aku tatap wajahmu
A Dm
Berkobar seluruh jiwa dan ragaku
E Am
Untuk perjuangkan cinta yang ku yakini
Dm Am
Putih tulangku semangat cintaku
E Am
Setelah aku raba tanganmu
A Dm
Rasakan kulitmu yang selembut salju
E Am
Serentak bergelora darah mudaku
Reff :
C G
Kamu adalah perempuan paling cantik
Am A
Di negeriku indonesia kamulah yang nomor satu
Dm E Am
Aku tak akan bisa sukai lagi perempuan yang lainnya
Intro Dm Am E Am
A Dm E Am
Dm Am
Revolusi cinta matiku
E Am
Telah bergema ke seluruh negeri
A Dm
Ini adalah tonggak sejarah hidupku
E Am
Karena ku yakin kamu adalah takdirku
Dm Am
Dengan tegasnya ku nyatakan
E Am
Kamulah akhir perjuanganku
A Dm
Kuburkan cinta cinta yang sudah sudah
E Am
Kemerdekaan aku kamu yang ku tungguUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-86338349509761514802012-06-28T18:37:00.000-07:002012-06-28T18:37:08.950-07:00kunci gitar dewa 19 sedang ingin bercintaIntro : Bm Em A D F#
*
Bm
Setiap ada kamu..
Em
mengapa jantung ku/ini
A
berdetak lebih kencang..
D F#
seperti genderang mau perang
Bm
Setiap ada kamu..
Em
mengapa darah ku/ini
A
mengalir lebih cepat/kencang
D F#
Dari ujung kaki ke ujung kepala
**
Bm
Setiap ada kamu..
Em
otak ku berpikir
A
bagaimana caranya
D F#
untuk berdua bersama kamu
Reff:
Bm Em A D
Aku sedang ingin bercinta.. karena
Bm Em
Mungkin ada kamu di sini
A D
Aku ingin ..
back to *
***
Bm
Disetiap ada kamu..
Em
mengapa jantungku berdetak
A
berdetak lebih kencang
D F#
seperti genderang mau perang
Bm
Disetiap ada kamu..
Em
mengapa darahku mengalir
A
mengalir lebih cepat
D F#
Dari ujung kaki ke ujung kepala
back to reff
back to ***
To back Reff
Guitar Solo : Bm Em A D F#
Back to reffUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-60500891283841140452012-06-28T18:35:00.001-07:002012-06-28T18:35:24.417-07:00kunci gitar dewa 19 pupusIntro: D
G D/F# Em
Aku tak mengerti... apa yang kurasa
C G/B Am
Rindu yang tak pernah... begitu hebatnya
C D G C
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu
D Am
Meski kau tak kan pernah tahu
G D/F# Em
Aku persembahkan... hidupku untukmu
C G/B Am
Telah kurelakan... hatiku padamu
C D G C
Namun kau masih bisu diam seribu bahasa
D Am
Dan hati kecilku bicara...
Reff:G D/F# C
Baru kusadari...
D A/C# C
Cintaku bertepuk sebelah tangan
G D/F# Em D C Cm
Kau buat remuk seluruh hatiku...
G D/F# Em
Semoga waktu akan mengilhami sisi hatimu yang beku
C G/B Am
Semoga akan datang keajaiban hingga akhirnya kaupun mau
C D G C
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu
D Am
Meski kau tak'kan pernah tahu
Kembali ke: Reff
Int: G D/F# Em D
C G/B Am G
D C Bm Em Am F D
Kembali ke: Reff (2x)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-57053425295555337722012-06-28T18:34:00.001-07:002012-06-28T18:34:14.559-07:00kunci gitar dewa 19 separuh nafasntro : Dm Bb F G
Dm Bb F
Dm Bb F
Separuh nafasku
C Dm
Terbang bersama dirimu
Bb F
Saat kau tinggalkanku
C
Salahkanku
Dm Bb
*Salahkan aku
F C
Bila ku bukanlah
Dm Bb F
Seperti.. aku yang dahulu
G
**Ada makna tergali
Bb
Dari sini
G Bb C
Dari pertikaian yang terjadi
Reff :
F C
Kau hancurkan diriku
Dm Bb F
Bila kau tinggalkan aku
A Dm Bb
Kau dewiku
F C
Kembalilah padaku
Dm Bb F
Bawa separuh nafasku
A Dm Bb
Kau dewiku
Interlude : Dm Bb F G
Balik ke : *, **, Reff
Balik ke : **, ReffUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-25688543708215384842012-06-28T18:33:00.002-07:002012-06-28T18:33:28.988-07:00kunci gitar dewa 19 cintailah akuINTRO : Dadd9 Amsus G Em Dadd7 Amsus C
Gsus F#m7
Tuhan anugrahi sebuah cinta
Am D
Kepada manusia untuk dapat saling menyayangi
Gsus F#m7
Bila kebencian meracunimu
Am
Takkan ada jalan keluar
D
Damai hanya jadi impian
Em C G D
Kita tak kan bisa berlari dari
Em C
Kenyataan bahwa kita manusia
G D C D A/G#
Tempatnya salah dan lupa
Dadd9 Amsus G Em
Jika masih ada cinta dihatimu
Dadd7 Amsus G Em
Maka maafkanlah segala kesalahan
Dadd7 Amsus C
Cintailah cinta
Gsus F#m7
Bila kamu bisa 'tuk memaafkan
Am
Atas kesalahan manusia yang
D
Mungkin tak bisa dimaafkan
Gsus F#m7
Tentu tuhan pun akan memaafkan
Am
Atas dosa yang pernah tercipta
D
Yang mungkin tak bisa diampuni
Ending : Gsus Gsus GUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-6334900644637835582012-06-28T18:32:00.001-07:002012-06-28T18:32:41.020-07:00kunci gitar dewa 19 air mataIntro: A B D C# F#m F#m7-5 C# (2x)
A E F#m E D A B (2x)
A B D C#
Air mata yang telah jatuh membasahi bumi
F#m F#m7-5 C#
Takkan sanggup menghapus penyesalan
A B
Penyesalan yang kini ada
D C#
Jadi tak berarti
F#m F#m7-5 C#
Karena waktu yang bengis terus pergi
Reff:
A E F#m E
Menangislah ... bila harus menangis
D A B
Karena kita semua manusia
A E F#m E
Manusia bisa terluka ... manusia pasti menangis
D A B
Dan manusia pun bisa mengambil hikmah
A B D C#
Di balik segala duka tersimpan hikmah
F#m F#m7-5 C#
Yang bisa kita petik pelajaran
A B D C#
Di balik segala suka tersimpan hikmah
F#m F#m7-5 C#
Yang kan mungkin bisa jadi cobaan
Back to: Reff
Int: A E F#m E
D A B
Back to: Reff (3x)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-85968983816566450812012-06-28T18:31:00.001-07:002012-06-28T18:31:54.436-07:00kunci gitar dea 19 hadapi dengan senyumanG Em
hadapi dengan senyuman
Em C
semua yang terjadi biar terjadi
C
hadapi dengan tenang jiwa
D
semuakan baik baik saja
G Em
inilah ketetapan tuhan
Em C
sudah ditetapkan tetaplah sudah
C D
tak ada yang bisa merubah
D
dan tak kan bisa berubah
G Em
relakanlah saja ini
Em C
bahwa semuanyakan baik
C D
terbaik untuk kita semua
D
menyerahlah untuk menangUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-74284917795490644422012-06-28T18:30:00.000-07:002012-06-28T18:30:26.882-07:00kunci gitar dewa 19 laskar cintaE5 B5
Wahai jiwa-jiwa yang tenang
E5 B5
berhati hati lah dirimu
A5 E5
kepada hati-hati yang penuh
A5 C5 B5
dengan kebencian yang dalam
E5 B5
Karna sesungguhnya iblis
E5 B5
ada dan bersemayam
A5 E5
Di hati yang penuh dengan benci
A5 C5 B5
Di hati yang penuh dengan prasangka
Reff:
E5
Laskar cinta
B5
seberkanlah benih-benih cinta
A5
musnahkanlah virus virus benci
D5 G5
virus yang bisa rusakkan jiwa
B5
dan busuk kan hati
E5
Laskar cinta
B5
ajarkanlah ilmu tentang cinta
A5
Karna cinta adalah hakekat
D5 G5
Dan jalan yang terang bagi semua
B5
umat manusia
E5 B5
Jika benci yang meracunimu
E5 B5
Kepada umat yang lain nya
A5 E5
maka sesungguhnya iblis
A5 C5 B5
sudah berkuasa atas dirimu
E5 B5
Maka jangan pernah berharap
E5 B5
Aku akan mengasihi
A5 E5
Menyayangi, manusia-manusia
A5 C5 B5
yang penuh benci seperti kamu
~Back To Reff 2x~
Wahai jiwa jiwa yang tenang jangan sekali-kali kamu
Mencoba jadi tuhan dengan mengadili dan menghakimi
Bahwasan nya kamu memang tak punya daya dan upaya
Serta kekuatan untuk menentukan kebenaran yang sejati
Bukankah kita memang tercipta laki-laki dan wanita
Dan menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa yang pasti berbeda
Bukankah kita memang harus saling mengenal dan menghormati
Bukan untuk saling bercerai belai dan berperang angkat senjataUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-54763891896639961912012-06-28T18:29:00.001-07:002012-06-28T18:29:26.460-07:00kunci gitar dewa 19 satuIntro: G Cadd9
G Cadd9 G Cadd9
Aku ini... adalah dirimu
G Cadd9 G
Cinta ini... adalah
Cadd9 G Cadd9 G Cadd9
cintamu
G Cadd9 G Cadd9
Aku ini... adalah dirimu
G Cadd9 G Cadd9
Jiwa ini.. adalah jiwamu
Bm7 Am7
Rindu ini... adalah rindumu
Bm7 Am7 D
Darah ini... adalah darahmu
Reff: G D Em7 B/D Cadd9
Tak... ada yang lain... selain dirimu
G D
Yang selalu kupuja... wouwow...
G B/D Cadd9
Ku... sebut namamu...
G D5 D#5
Di setiap hembusan nafasku
E5 D#5
Ku... sebut namamu...
D5 C#5 C5
Ku... sebut namamu...
Int: G Cadd9 (4x)
G Cadd9 G Cadd9
Dengan tangan-Mu......aku menyentuh
G Cadd9
Dengan kaki-Mu...
G Cadd9 G Cadd9 G Cadd9
aku berjalan
G Cadd9
Dengan mata-Mu... aku memandang
G Cadd9
Dengan telinga-Mu... aku mendengar
Bm7 Am7
Dengan lidah-Mu... aku bicara
Bm7 Am7 D
Dengan hati-Mu aku merasa
Kembali ke: Reff
Int: G Cadd9
Kembali ke: ReffUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-3511451046532574532012-06-28T18:28:00.005-07:002012-06-28T18:28:43.633-07:00kunci gitar dewa 19 selimut hatiG Bm C D G Bm
aku kan menjadi malam malam mu
C D G Bm
kan menjadi mimpi mimpi mu
C D G Bm C D
dan selimuti hatimu yang beku
G Bm C D G Bm
aku kan menjadi bintang bintang mu
C D G Bm
kan slalu menyinarimu
C D G Bm C D
dan menghapus rasa rindumu yang pilu
Reff :
Bm Em C D
aku bisa untuk menjadi
Bm Em
apa yang kau minta
C D Bm Em
untuk menjadi apa yang kau impikan
C D Bm Em C D
tapi ku tak bisa menjadi dirinya...oooooooohh
*
G Bm C D
aku kan menjadi embun pagimu
yang menyejukkan jiwamu
dan membasuh hatimu yang layuUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-41610673011857325272012-06-28T18:28:00.001-07:002012-06-28T18:28:04.370-07:00kunci gitar dewa 19 dua sejoliINTRO: Am Em F C (2x)
Am Em
Usap air matamu
F C
Yang Menetas di Pipimu
Am Em
Ku pastikan Semuanya
F C
Akan baik-baik saja
Dm Am
Bila kau Terus pandangi
F C
Langit tinggi di angkasa (ohhooOoo)
Dm Am
Tak kan ada habisnya
F Fm
S'gala hasrat di dunia
Chorus:
C Em
Hawa tercipta di dunia
Gm Dm7
Untuk menemani sang adam
C Em
Begitu juga dirimu
Gm Dm7
Tercipta tuk temani aku
Am Em F C (2x)
Am Em
renungkan sejenak
F C
arti hadirku di sini
Am Em
jangan pernah ingkari
F C
dirimu adalah wanita
Dm Am
harusnya dirimu menjadi
F C
perhiasan sangkar maduku
Dm Am
walaupun kadang diriku
F Fm
bertekuk lutut di hadapmu
C Em
Hawa tercipta di dunia
Gm Dm7
Untuk menemani sang adam
C Em
Begitu juga dirimu
Gm Dm7
Tercipta tuk temani aku
Dm Am
harusnya dirimu menjadi
F C
perhiasan sangkar maduku
Dm Am
walaupun kadang diriku
F Fm
bertekuk lutut di hadapmu
C Em
Hawa tercipta di dunia
Gm Dm7
Untuk menemani sang adam
C Em
Begitu juga dirimu
Gm Dm7
Tercipta tuk temani aku
C Em
Hawa tercipta di dunia (hawa tercipta di dunia)
Gm Dm7
Untuk menemani sang adam (untuk menemani sang adam)
C Em
Begitu juga dirimu (begitu juga dirimu)
Gm Dm7
Tercipta tuk temani aku
C Em
Hawa tercipta di dunia (hawa tercipta di dunia)
Gm Dm7
Untuk menemani sang adam (untuk menemani sang adam)
C Em
Begitu juga dirimu (begitu juga dirimu..mu..)
Gm Dm7
Tercipta tuk temani aku (mene..mani..aku...uuUUUuuuhh)
Am Em
Bukalah pintu jiwamu
F C
dengar bisikan sanubari
Am Em
semua adalah isyarat
F C
isyarat dari sang penciptaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-50431010655777157682012-06-28T18:26:00.001-07:002012-06-28T18:26:52.449-07:00kunci gitar dewa 19 mistikus cintaIntro : Cm G Cm G
G F#m B
Ketika pertama kali jiwamu ingin selalu
Em D
Dekat dengan jiwaku yang belum
A Cm
Bisa menterjemahkan segala
G F#m B
Arti pertemuan ini arti cumbu rayu ini
Em D
yang mungkin bisa memusnahkan
A Cm
Kenyataan hidup yang terjadi
Reff :
G F#m B
Ketika jiwamu merasuk kedalam
Em D A Cm
Aliran darahku dan meracuniku
Bm Em Am D
Ketika jiwamu memeluk hatiku
Cm G Cm G
Dan biarkan jiwaku cumbui jiwamu
G F#m B
Ketika kamu aku melebur menjadi satu
Em D
Dan hanya waktu yang mungkin bisa
A Cm
Memahami apa yang terjadi
G F#m B
Apa yang sedang kurasa apa yang sedang kau rasa
Em D
Adalah cinta yang tak bisa
A Cm
Dijelaskan dengan kata-kata
Balik ke Reff
Interlude : Cm G Cm G
Balik ke Reff 2x
Coda : GUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-85542831243333903262012-06-28T18:25:00.003-07:002012-06-28T18:25:45.792-07:00kunci gitar setia band asmaraIntro: Am Em F C
Am Em F C G/B Am
bila tak ada lagi cintamu yang indah untukku
Am Em F E
harusnya kau tahu betapa hidupku sepi tak sempurna
Am Em F C G/B Am
bila tak ada lagi sayangmu yang tulus untukku
Am Em F E
harusnya kau tahu betapa hidupku sakit dan ku terluka
Dm Am G
hingga aku terjatuh tersiksa batinku sudah tak sempurna
Dm Am G
rusaklah harapanku terlalu kau pergi
E
kini terbang jauh hilang
Am G
asmara ini telah menyakitkanku
Em F Dm E
cinta menusuk jantungku dan merusak hidupku ooh
Am G
asmara kurang apa ku padamu
Em F Dm E
sampai kau tak kenal aku hingga ku terluka
Solo: Dm Am Dm F E
Dm Am F Dm E
Dm Am G
hingga aku terjatuh tersiksa batinku sudah tak sempurna
Dm Am G
rusaklah harapanku terlalu kau pergi
E
kini terbang jauh hilang
Am G
asmara ini telah menyakitkanku
Em F Dm E
cinta menusuk jantungku dan merusak hidupku ooh
Am G
asmara kurang apa ku padamu
Em F Dm E
sampai kau tak kenal aku hingga ku terluka
Am G
asmara ini telah menyakitkanku
Em F Dm E
cinta menusuk jantungku dan merusak hidupku ooh
Am G
asmara kurang apa ku padamu
Em F Dm E
sampai kau tak kenal aku hingga ku terluka
outro: AmUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-55489682115402275732012-06-28T18:23:00.002-07:002012-06-28T18:23:44.581-07:00kunci gitar dewa 19 anginIntro : Am C Am G 2x
G Em Bm D
Angin tolonglah aku sedang jatuh cinta
G Em Bm D
Tapi aku tak punya nyali tuk katakan
Dm E Am C
Bahwasanya setiap hari ku merindukan dia
G Em Bm D
Angin masukan aku kedalam mimpinya
G Em Bm D
Jadikan aku raja dan dia ratunya
Dm E Am C
Buat dia selalu memikirkan diriku
Reff :
Em Bm
Angin katakan padanya,.,.,
Dm Am
Bahwa aku cinta dia,.,.
Em Bm
Angin samapaikan padanya,.,.
Dm Am
Bahwa aku butuh dia,.,.
G Em Bm D
Angin tancapkanlah busur panah cintaku
G Em Bm D
Tancapkanlah cepat tepat dijantung hatinya
Dm E Am C
Sebelum hatinya jadi beku dan membatu
Balik ke Reff
Interluide : Am C Am G 2x
G Em Bm D 2x
Dm E Am C
Balik ke Reff 2x
Coda : G Em Bm D 2x Dm E Am C 2x
Am C Am C Am CUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-73424455571632218212012-06-23T07:15:00.001-07:002012-06-23T07:15:00.477-07:00sa<div style="-moz-border-radius-bottomleft: 7px; -moz-border-radius-bottomright: 7px; -moz-border-radius-topleft: 7px; -moz-border-radius-topright: 7px; background-color: #ffffcc; border: 1px solid rgb(204, 204, 204); height: auto; margin: 10px 0px; padding: 10px; text-align: left; width: auto;">
coba coba</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-78584031959153959362012-06-22T00:33:00.003-07:002012-06-22T00:33:35.472-07:00gitaris the devil<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc6/229849_331625996914570_740463559_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc6/229849_331625996914570_740463559_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-34813368621105973842012-06-05T08:29:00.004-07:002012-06-05T08:29:57.026-07:00<h3 class="post-title entry-title">
Download Antivirus Gratis Dari Facebook
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="float: left; margin: 10px 0pt 5px; padding: 0pt; width: 100%;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pihak Facebook yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan antivirus
terkemuka menyediakan empat buah antivirus gratis yang bisa diunduh di
Antivirus Marketplace.<br />
<br />
<a href="" name="more"></a><br />
Tujuannya, adalah untuk memberikan keamanan di komputer maupun pada saat berselancar di dunia maya.<br />
<br />
Seperti yang dikutip dari PC Mag, di marketplace ini,nantinya para
pengguna Facebook akan dapat mengunduh berbagai produk antivirus
keluaran McAfee, Norton, Microsoft, Sophos dan juga Trend Micro.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="Download Anti Virus Gratis Dari Facebook" border="0" height="296" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKAXWZU05IeqGV1UW89pDCr9Wd5n9nyecKxUnwSabP0HPQP2HJG_wbb7NPHGgJj1N1TW2KeqzhXuRxXQcoP9tpfkzMyzsM_osfY7VIT5p5Z4VM-Zb-CGZpO4WBCFNEeAX_PvD7UsYNBXs/s400/facebook_av-blog.cyber4rt.com.gif" title="" width="400" /></div>
<br />
Pengguna Facebook, yang saat ini telah mencapai jumlah 901 juta
anggota, nantinya para pengguna bisa menggunakan 4 antivirus yang telah
disediakan tersebut secara gratis selama kurun waktu 6 bulan.<br />
<br />
Empat software antivirus gratis tersebut diantaranya adalah McAfee
Internet Security, Norton Antivirus, Microsoft Security Essentials,
Sophos Anti-Virus for Mac Home Edition, dan Trend Micro Security.<br />
<br />
"Dengan adanya antivirus tersebut, para pengguna internet, khususnya
para pengguna akun jejaring sosial Facebbok akan mendapatkan keamanan,
baik ketika mereka berselancar di internet maupun hanya untuk sekedar
memberi proteksi terhadap komputernya sendiri," kata Facebook.<br />
<br />
Selain memberikan fasilitas unduhan secara gratis, perusahaan antivirus
tersebut juga akan memberikan berbagai tips-tips menarik dalam
menggunakan fasilitas jejaring sosial dengan aman. Artikel-artikel
tersebut nantinya akan bisa dibaca di blog Security Facebook.<br />
<br />
Tidak hanya itu, perusahaan antivirus tersebut rencananya juga akan
merilis daftar link-link URL yang masuk dalam daftar hitam. Tentunya
situs yang masuk daftar tersebut adalah situs-situs yang memang
berbahaya bagi para pengguna internet. Daftar hitam URL tersebut
diperoleh dari database URL black list di McAfee, Norton, Microsoft,
Sophos, dan Trend Micro.<br />
<br />
Saat ini, kurang dari empat persen dari konten berbagi adalah spam,
dibandingkan dengan hampir 90 persen email. Harapannya, spam tersebut
bisa berkurang seiring dengan ketersediaan antivirus di situs jejaring
sosial dan di komputer pengguna masing-masing.<br />
<br />
Anda dapat mengunduh atau Download secara gratis empat antivirus yang disediakan oleh Facebook melalui link download berikut ini<br />
<a href="https://www.facebook.com/security/app_363688420329497" target="_blank">disini</a><br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-8923632565621082012012-06-05T05:28:00.005-07:002012-06-05T05:28:49.123-07:00budaya budaya kampung naga<div class="articlecontent clearfix">
<div class="imgarticle">
<div class="thumb">
<img alt="Suasana kampung naga (sumber: indonesia.travel)" src="http://images.detik.com/customthumb/2012/04/17/1025/img_20120417190002_4f8d5b42443e9.jpg?w=600" style="max-width: 530px;" /></div>
<h2>
Suasana kampung naga (sumber: indonesia.travel)</h2>
</div>
<a class="next" href="http://travel.detik.com/read/2012/04/17/190120/1894743/1025/2/yuk-selami-budaya-lokal-kampung-naga-di-tasikmalaya#topart" title="Foto Berikutnya"><br /></a>
<div class="thumb_imgarticle">
<div class="header">
Foto Selengkapnya: </div>
<ul class="thumb_body clearfix">
<li>
<a href="http://travel.detik.com/read/2012/04/17/190120/1894743/1025/1/yuk-selami-budaya-lokal-kampung-naga-di-tasikmalaya">
<div class="thumb">
<div class="sub">
<img alt="Suasana kampung naga (sumber: indonesia.travel)" src="http://images.detik.com/customthumb/2012/04/17/1025/img_20120417190002_4f8d5b42443e9.jpg?w=120" />
</div>
</div>
</a>
</li>
<li>
<a href="http://travel.detik.com/read/2012/04/17/190120/1894743/1025/2/yuk-selami-budaya-lokal-kampung-naga-di-tasikmalaya">
<div class="thumb">
<div class="sub">
<img alt="(sumber: fr.wikipedia.org)" src="http://images.detik.com/customthumb/2012/04/17/1025/img_20120417190036_4f8d5b646a0d1.jpg?w=120" />
</div>
</div>
</a>
</li>
<li>
<a href="http://travel.detik.com/read/2012/04/17/190120/1894743/1025/3/yuk-selami-budaya-lokal-kampung-naga-di-tasikmalaya">
<div class="thumb">
<div class="sub">
<img alt="Plang masuk kampung naga (sumber: in-tourism.com)" src="http://images.detik.com/customthumb/2012/04/17/1025/img_20120417190057_4f8d5b79182dc.jpg?w=120" />
</div>
</div>
</a>
</li>
</ul>
</div>
<div class="ads" style="float: right;">
<script type="text/javascript">
google_ad_client = "pub-6880533263535234";
google_ad_slot = "0592605958"; google_ad_width = 300;
google_ad_height = 250;
</script>
<script src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type="text/javascript">
</script><ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 250px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 250px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"><iframe allowtransparency="true" frameborder="0" height="250" hspace="0" id="aswift_0" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_0" onload="var i=this.id,s=window.google_iframe_oncopy,H=s&&s.handlers,h=H&&H[i],w=this.contentWindow,d;try{d=w.document}catch(e){}if(h&&d&&(!d.body||!d.body.firstChild)){if(h.call){i+='.call';setTimeout(h,0)}else if(h.match){i+='.nav';w.location.replace(h)}s.log&&s.log.push(i)}" scrolling="no" style="left: 0pt; position: absolute; top: 0pt;" vspace="0" width="300"></iframe></ins></ins>
</div>
Jika
bosan dengan hiruk pikuk perkotaan, Kampung Naga di Tasikmalaya bisa
menjadi pilihan liburan. Di sini, Anda bisa beristirahat sambil
ditemani udara sejuk. Tidak hanya itu, Anda juga bisa memelajari
kehidupan masyarakatnya.<br /><br />Kampung Naga adalah sebuah perkampungan
yang dihuni oleh penduduk yang memegang adat istiadat Sunda, sama
seperti suku Badui. Kampung ini berada di wilayah Desa Neglasari,
Tasikmalaya, Jawa Barat. Di atas tanah seluas 1,5 hektar, Kampung Naga
menuguhkan suasana pedesaan yang asri dan penuh pepohonan hijau.<br /><br />Karena
letaknya yang berada di lembah, untuk masuk ke Kampung Naga, Anda harus
menuruni ratusan anak tangga dengan kemiringan 45 derajat. Tapi tenang
saja, rasa lelah karena menuruni banyak anak tangga akan hilang begitu
Anda tiba di dalam Kampung Naga.<br /><br />Semilir angin siap menampar
pipi Anda dengan udara yang dingin. Pepohonan hijau juga siap menyambut
kedatangan Anda. Yang lebih asyiknya lagi, masyarakat Kampung Naga
belum terpengaruh modernisasi. Tempat ini benar-benar tepat untuk
dijadikan sebagai tempat beristirahat. Serasa di kampung sendiri!<br /><br />Kampung
Naga dihuni oleh kurang lebih 311 orang yang sudah tinggal di sana
secara turun temurun. Di sebelah barat Kampung Naga, Anda bisa melihat
adanya hutan keramat. Disebut hutan keramat karena di dalam hutan
tersebut terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga.<br /><br />Kampung
Naga sering dijadikan lokasi penelitian antropologi karena masih
menganut kepercayaan yang kuat. Ini bisa dilihat dari masyarakatnya
yang patuh dan pantang melakukan hal yang dianggap tabu, seperti
bagaimana mereka membangun rumah.<br /><br />Rumah yang ada di Kampung Naga
harus berbentuk panggung dengan bahan pembuatan dari bambu dan kayu.
Atap rumah harus terbuat dari daun nipah, ijuk atau alang-alang. Rumah
juga harus menghadap ke arah utara atau selatan dengan memanjang arah
ke barat-timur.<br /><br />Di bidang kesenian, masyarakat Kampung Naga
mempunyai pantangan atau hal yang tabu untuk mengadakan pertunjukkan
seni di luar kampung, seperti wayang golek, dangdut dan pencak silat.
Mereka hanya diperbolehkan menggelar pertunjukkan seni yang telah
diturunkan leluhur seperti angklung.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-58977799930470627692012-06-05T05:22:00.002-07:002012-06-05T05:22:19.028-07:00Menyingkap Kearifan Lokal Kampung Naga<div class="judul_artikel2011">
<span>Menyingkap Kearifan Lokal Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span></span></div>
<!-- s:penulis, editor --><!-- e:dibaca, komentar, ukuran font -->
<!--IMAGES -->
<!-- s: headline -->
<div class="multi_foto_wide">
<div id="foto1" style="display: block; overflow: hidden;">
<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/05/17/2238588620X310.jpg" width="630" /><span class="pb_10"></span></div>
</div>
<div class="right w310 pl_10 pb_10 pt_5">
<div class="list_4 font12 c_biru_kompas2011 pb_10 bl_1">
<ul>
<li><a href="http://travel.kompas.com/read/2011/07/26/11531455/Kampung.Naga.Merasakan.Adat.Leluhur"><span>Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>, Merasakan Adat Leluhur</span></span></a></li>
<li><a href="http://travel.kompas.com/read/2011/01/30/21014784/Warga.Kampung.Naga.Krisis.Minyak.Tanah"><span>Warga Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>Krisis Minyak Tanah</span></span></a></li>
</ul>
</div>
<!--TERKAIT END --></div>
<strong>KOMPAS.com –</strong><span> Siapkan stamina saat bertandang ke Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span><span>.
Pengunjung harus menapaki ratusan anak tangga. Namun, semua itu
terbayar dengan panorama sawah terhampar. Di ujung sana, rumah-rumah
beratap sejenis alang-alang tampak memesona. Pemandangan khas pedesaan<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>sudah langka jika Anda sehari-hari hidup di kota besar.</span></span></span><br /><br /><span>Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span><span>terletak di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Tak sekedar panorama<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>cantik, budaya<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>selaras dengan alam masih dijalani dengan kental oleh masyarakat setempat. Aura magis pun sangat terasa di kam</span></span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span>ini. Jadi, jangan sekedar melihat-lihat atau berfoto-foto, cobalah berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.</span><br /><br /><span><span>"Warga sini menerima pengunjung<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>mau belajar budaya kami. Kami pun ingin belajar budaya orang<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>datang. Kami bukan desa wisata<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>orang datang untuk menonton kami. Kam</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>adalah desa adat, tempat belajar budaya leluhur kami," jelas Entang panjang lebar.</span></span><br /><br /><span>Aki Entang, begitu sapaan akrab untuknya, adalah warga asli Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span><span>dan ditunjuk<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> sebagai </span><span>pemandu bagi pengunjung<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>mampir ke Kam</span></span></span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span><span>. Menurutnya, selama bertahun-tahun, pengunjung<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>datang selalu dipandu langsung oleh masyarakat setempat. </span></span></span><br /><br /><span>Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>terdiri dari 113 bangunan dengan 110 rumah. Ada sekitar 108 kepala keluarga di Kam</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>. Menurut Aki Entang, sejak dahulu, jumlah bangunan hanya sebanyak itu. Kawasan Kam</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">yang </span>inti hanya seluas satu setengah hektar. </span></span></span><br /><br />Uniknya
semua bangunan menggunakan kayu dan atap dari alang-alang. Di luar
kawasan satu setengah hektar tersebut, rumah-rumah diperkenankan
dibangun seperti rumah modern dengan seng dan batu bata. <br /><br /><span><span>Kearifan lokal juga tercermin dari rumah-rumah tersebut. Rumah<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>terbuat
dari kayu dan dinding bambu tersebut tahan gempa. Saat terjadi gempa di
Tasikmalaya beberapa tahun silam, bangunan di Kam</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>utuh berdiri.</span></span><br /><br /><span>Saat mampir ke kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span>ini, mintalah izin untuk masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah pun sama uniknya. Dapur<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>berada di bagian depan, bersebelahan dengan ruang tamu. Setiap tata letaknya pun berfilosifis. </span></span><br /><br /><span>Misalnya ruang tamu<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>lapang tanpa kursi, menandakan bahwa semua orang duduk sejajar. Letak antara rumah<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>saling
berhadapan pun punya maksud sendiri. Aki Entang menjelaskan hal ini
berarti agar sesama tetangga saling menjaga dan saling membantu.</span><br /><br /><span>Ini baru berbicara sebagian dari arsitektur rumah dan bangunan di Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>. Tak cukup kunjungan sehari untuk membicarakan filosifi adat Kam</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">yang </span>dijalankan secara turun temurun dan melekat di hati masing-masing warganya. </span></span></span><br /><br /><span>Lalu berapa umur Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span><span>? Tak ada<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>tahu pasti. Kam</span></span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span>ini diperkirakan berusia sudah beratus-ratusan tahun. Namun, tradisi begitu kental terjaga. Sampai saat ini, Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>tak dialiri listrik. Bukan karena tak mendapat jatah dari PLN, tetapi sengaja tak mau dialiri listrik. </span></span><br /><br /><span>Pengunjung<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>datang
juga dapat melihat secara langsung proses pembuatan beberapa kerajinan
tangan dari bambu dan batok kelapa, seperti angklung, camping, sampai
aneka wadah. Jangan lupa membeli hasil karya masyarakat setempat. </span><br /><span>Di bagian depan saat akan masuk ke Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>, terdapat kolam ikan.</span></span><br />
<div class="quote">
<div>
<img alt="" height="38" src="http://assets.kompas.com/data/2k10/kompascom2011/images/quote_1.gif" width="43" /></div>
<div class="font20 c_orange_quote pd_10">
<span><span>
Warga sini menerima pengunjung<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>mau belajar budaya kami. Kami pun ingin belajar budaya orang<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>datang. Kami bukan desa wisata<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>orang datang untuk menonton kami. Kam</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>adalah desa adat, tempat belajar budaya leluhur kami
</span></span></div>
<div align="right">
<img alt="" height="38" src="http://assets.kompas.com/data/2k10/kompascom2011/images/quote_1.gif" width="43" /></div>
</div>
<span>Uniknya,
pengunjung dapat mencoba terapi ikan di kolam ikan tersebut atau
sekedar memberi makan pada ikan-ikan. Di tengah kolam ikan terdapat
saung<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>berisi lesung dan alu. Ya, masyarakat setempat masih menggunakan cara tradisional untuk menumpuk padi. </span><br /><br /><span>Pengunjung
pun dapat melihat langsung proses menumbuk padi dengan lesung dan alu.
Atau, coba sendiri sensasi menumbuk padi dengan cara tradisional.
Buktikan sejauh mana kekuatan Anda. Jangan lewatkan pula kesempatan
membeli beras di Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span><span>. Tentu saja beras<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>dihasilkan adalah beras organik. </span></span></span><br /><br /><strong>Akses</strong><br /><br /><span>Sangat mudah mencapai lokasi Kam<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>. Dari Jakarta, lebih mudah dicapai melalui Garut. Walaupun Kam</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>secara
administratif berada di Tasikmalaya. Jika menggunakan transportasi
umum, dari Jakarta bisa naik bus jurusan Singaparna. Di terminal Kam</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span>Rambutan, pilihan bus adalah bus Karunia Bakti.</span><br /><br /><span><span>Dari
pusat kota Garut, perjalanan darat ditempuh sekitar satu jam melewati
jalan berkelok dan menanjak khas pegunungan. Arahkan perjalanan menuju
Singaparna. Lalu turun di jalan raya<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>menghubungkan Garut dan Tasikmalaya. Cukup bilang ke supir untuk diturunkan di Kam</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">pung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>. </span></span><br /><br /><span>Di area parkir, warung-warung menyambut pengunjung.<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> Sebagai </span><span>penanda,
Tugu Kujang gagah berdiri. Ini bukan sembarang tugu. Tugu setinggi
sekitar tiga meter itu memang benar-benar sebuah kujang atau senjata
khas masyarakat Sunda<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> yang </span>raksasa. </span></span><br /><br /><span>Tak sekedar<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> sebagai </span>warisan
budaya Sunda, Kujang tersebut terbuat dari hasil leburan
senjata-senjata pusaka dari 900 kerajaan nusantara. Aki Entang
menuturkan perlu sekitar 40 hari untuk membuat kujang raksasa tersebut.</span><br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-86398235325968909382012-06-05T05:20:00.004-07:002012-06-05T05:20:56.706-07:00budaya kampung nagaSejenak terlintas dalam pikiran kita barangkali ketika mendengar
nama Kampung Naga. Ternyata bentuk asli dari kampung tersebut
sangat berbeda dengan namanya, dan gambaran kita tentang hal-hal
yang berbau naga, karena tak satupun naga yang berada di sana.
Kampung Naga hanyalah sebuah kampung kecil, yang karena para
penduduknya patuh dan menjaga tradisi yang ada, membuat kampung ini
unik dan berbeda dengan yang lain. Tak salah jika kampung ini
menjadi salah satu warisan budaya Bangsa Indonesia yang patut
dilestarikan.
<br />
"Kita semua, masyarakat disini memegang peraturan-peraturan yang
ditetapkan oleh Moyang kita," kata Pak Atang salah satu guide yang
menemani rombongan ke Kampung Naga. Walaupun dengan Bahasa
Indonesia yang kurang begitu lancar, Pak Atang cukup bersemangat
dan hangat memberikan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diajukan
peserta rombongan. Pak Atang, adalah salah satu warga Kampung Naga
yang harus keluar dari kampung tersebut, karena menikah dengan
orang dari luar penduduk Kampung Naga. Begitulah salah satu
peraturan yang ada di dalam kampung itu, bahkan ketika terjadi
pernikahan antara muda-mudi dari kampung ini bisa jadi pasangan
tersebut harus keluar dari Kampung Naga juga jika tidak tersedia
tempat tinggal (rumah). Rumah di Kampung Naga jumlahnya selalu
dipertahankan, yaitu tidak boleh kurang dan lebih dari 118
bangunan. dari 118 bangunan tersebut, sebanyak 108 bangunan adalah
rumah penduduk, sisanya adalah bangunan masjid, ruang pertemuan dan
rumah agung ( rumah besar ) yang tidak boleh ditempati oleh
siapapun.<br />
<table align="right" cellpadding="0" cellspacing="0"" style="width: 239px;"><tbody>
<tr><td><img src="http://www.navigasi.net/nnimg/oth/nnstl.gif" /></td><td background="nnimg/oth/nnsup.gif"><br /></td><td><img src="http://www.navigasi.net/nnimg/oth/nnstr.gif" /></td></tr>
<tr><td background="nnimg/oth/nnslf.gif"><br /></td><td align="center"><img border="0" src="http://www.navigasi.net/nnprg/php/nnvim.php?w=300&h=240&f=bukmpnag&i=2" /></td> <td background="nnimg/oth/nnsrg.gif"><br /></td></tr>
<tr><td background="nnimg/oth/nnslf.gif"><br /></td><td class="galry"><hr />
</td><td background="nnimg/oth/nnsrg.gif"><br /></td></tr>
<tr><td background="nnimg/oth/nnslf.gif"><br /></td><td class="galry"><b>[navigasi.net] Budaya - Kampung Naga</b><br /> </td><td background="nnimg/oth/nnsrg.gif"><br /></td></tr>
<tr><td><img src="http://www.navigasi.net/nnimg/oth/nnsbl.gif" /></td><td background="nnimg/oth/nnsdw.gif"><br /></td><td><img src="http://www.navigasi.net/nnimg/oth/nnsbr.gif" /></td></tr>
</tbody></table>
Penduduk Kampung Naga menganut agama Islam, yang dikombinasikan
dengan kebudayaan setempat warisan dari nenek moyang dulu. Jumlah
keseluruhan penduduk sekitar 325 orang, sebagian besar
bertani dan berternak ikan. Tanaman pertanian yang ditanam biasanya
adalah padi, jagung, sayur-sayuran dan apotik hidup. Tanah di
kampung ini tergolong sangat subur, karena tekstur tanah yang
miring, kemudian dibatasi oleh sungai, dan diapit oleh bukit -
bukit yang lumayan terjal. Karena terletak di wilayah pegunungan,
kondisi cuaca juga sangat membantu para petani di kampung ini,
semua tanaman yang ditanam dapat tumbuh subur. Di belakang rumah
penduduk, terdapat kolam-kolam ikan, berisi ikan lele, ikan
mas dan ikan gurame, yang setiap waktu siap dipanen dan memberikan
penghasilan lumayan buat para penduduk.<br />
Keunikan dari rumah-rumah di Kampung Naga adalah semuanya
beratap ijuk, dan menghadap ke arah kiblat. Letaknya berjajar dari
atas ke bawah, hingga dari jauh terlihat putih dan hitam yang
bertumpuk bagaikan tanaman jamur yang tumbuh subur. Kesuburan dan
kedamaian memang sangat terasa ketika kita mulai menuruni tangga
menuju kampung tersebut. Sebanyak 360 tangga harus kita lalui untuk
menuju Kampung Naga ini, turunannya cukup tajam, sehingga kalau
hujan saat turun kita harus cukup berhati-hati kalau tidak mau
terpeleset dan jatuh ke jurang-jurang yang ada dibawahnya. Ketika
menuruni tangga, sejauh mata memandang adalah sawah teras siring
yang menghijau, sungai jernih melintas dan melingkar dibawahnya,
terasa damai sekali. Sesekali gemercik air itu terdengar, diselingi
oleh tiupan angin yang menusuk hati, sepertinya mengajak kita untuk
merenung dan kembali ke masa lalu. Ketika berpapasan dengan
penduduk setempat, mereka juga selalu melempar senyum kepada para
tamu dan mengucapkan salam. Sepertinya tidak ada rasa keberatan
dari mereka untuk dikunjungi, tapi sebagai tamu kita harus selalu
menjaga kesopanan dan mentaati peraturan yang berlaku.<br />
Tidak boleh berkata sembarangan, mematahkan ranting-ranting
pohon, atau menganggu hewan-hewan yang ada disekitar adalah
kearifan lokal yang harus dipatuhi oleh para pengunjung. Seperti
dikatakan Pak Atang, "Di seberang sungai adalah hutan larangan,
siapapun tidak boleh mengambil ranting pohon apalagi menebang
pohon, bisa dikenai sangsi adat,". Logikanya adalah jika
pohon-pohon tersebut ditebang tentunya sangat berbahaya,
kemungkinan longsor dan banjir karena tekstur tanah yang miring,
juga bisa terjadi putusnya rantai kehidupan di wilayah tersebut.
Dari sisi lain kampung ini, yang berfungsi sebagai pembatas wilayah
adalah adanya dua air terjun kecil dari atas bukit, yang berfungsi
sebagai pengairan pada musim kemarau, dan mencegah erosi secara
langsung dari bukit-bukit yang berada diatasnya. Cerita lain dari
keajaiban air terjun tersebut adalah, kita tidak diperbolehkan
mandi di air terjun tersebut ketika menjelang waktu maghrib, pasti
akan kesurupan, boleh percaya atau tidak.<br />
<table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"" style="width: 239px;"><tbody>
<tr><td><img src="http://www.navigasi.net/nnimg/oth/nnstl.gif" /></td><td background="nnimg/oth/nnsup.gif"><br /></td><td><img src="http://www.navigasi.net/nnimg/oth/nnstr.gif" /></td></tr>
<tr><td background="nnimg/oth/nnslf.gif"><br /></td><td align="center"><img border="0" src="http://www.navigasi.net/nnprg/php/nnvim.php?w=300&h=240&f=bukmpnag&i=3" /></td> <td background="nnimg/oth/nnsrg.gif"><br /></td></tr>
<tr><td background="nnimg/oth/nnslf.gif"><br /></td><td class="galry"><hr />
</td><td background="nnimg/oth/nnsrg.gif"><br /></td></tr>
<tr><td background="nnimg/oth/nnslf.gif"><br /></td><td class="galry"><b>[navigasi.net] Budaya - Kampung Naga</b><br /> </td><td background="nnimg/oth/nnsrg.gif"><br /></td></tr>
<tr><td><img src="http://www.navigasi.net/nnimg/oth/nnsbl.gif" /></td><td background="nnimg/oth/nnsdw.gif"><br /></td><td><img src="http://www.navigasi.net/nnimg/oth/nnsbr.gif" /></td></tr>
</tbody></table>
Ketika ada tamu datang, beberapa penduduk dewasa dan tua keluar
dari rumah dan melihat rombongan, kebanyakan dari mereka tidak bisa
berbahasa Indonesia. Dari keterangan Pak Atang, guide kami, mereka
bertanya pada Pak Atang," selamat datang dan menanyakan rombongan
dari berasaal dari mana," dalam bahasa sunda. Sore itu ketika
rombongan kami datang, banyak para penduduk yang sedang menganyam
kerajinan tangan. Hasil kerajinan tangan penduduk kampung ini,
telah dijual ke berbagai kota di Indonesia, bahkan ke luar negeri,
karena setiap hari ada saja wisatawan manca negara yang berkunjung
ke sini. Lebih asyik lagi, para pengunjung juga diperbolehkan
menginap di kampung tersebut untuk ikut menyelami kehidupan
masyarakat Kampung Naga. Kita akan diajak kembali kepada kehidupan
masa lalu, yang betul-betul asli. Bayangkan, listrik tidak boleh
masuk ditempat ini, karena ditakutkan akan terjadi hubungan pendek
dan bisa menimbulkan kebakaran. Kalau malam hari hanya pakai lampu
teplok, sehingga kehidupan malam betul-betul terasa sepi dan
meredup, terasa damai dalam hati.<br />
Namun sayang, ditengah ketatnya aturan adat, ternyata para
penduduk diperbolehkan untuk memiliki tv dengan mempergunakan
tenaga accu. Hal ini tentu kontradiktif dan sangat berbahaya,
karena media komunikasi tv malah bisa meruntuhkan kearifan lokal
penduduk setempat. Disamping itu, pintu masuk Kampung Naga, juga
sudah terkontaminasi dengan budaya-budaya dari luar yang kurang
bagus. Terbukti waktu rombongan selesai berkunjung, kemudian
ditempat parkir kita berhenti dan beristirahat di warung sekitar
tempat parkir mobil. Ternyata pemilik warung tersebut, menghibur
para pengunjung dengan lagu disco dan rock barat, terasa agak aneh
memang. Karena tak jauh dari situ adalah sekumpulan penduduk yang
ketat dalam menjaga aturan Nenek Moyang, dan di shelter terakhir
tempat masuk dan keluar penduduk Kampung Naga kita akan disuguhi
berbagai hal yang berhubungan dengan globalisasi. Akses yang sangat
mudah ke Kampung Naga ini, karena berada ditepi jalan raya utama
antara Garut dan Tasikmalaya juga menjadi ancaman lain terhadap
keunikan dan kelestarian kampung adat ini. Untuk itu
masyarakat setempat, pemda dan seluruh pihak terkait harus menjaga
salah satu kekayaan budaya Bangsa Indonesia ini.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-35085007728069380382012-06-05T05:13:00.002-07:002012-06-05T05:13:30.109-07:00Kampung Naga<h2>
<span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">Kampung </span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span></span></h2>
<a href="http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/fimages/Kampung_Naga.JPG" id="single_image">
<img border="0" src="http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/fimages/Kampung_Naga.JPG" width="250" />
</a>
<br />
<br />
<div>
<span>Sejarah/asal usul<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>menurut
salah satu versi nya bermula pada masa kewalian Syeh Syarif
Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati dengan koordinat Latitude -7.363722
dan Longitude 107.994425 , seorang abdinya yang bernama Singaparana
ditugasi untuk menyebarkan agama Islam ke sebelah Barat. Kemudian ia
sampai ke daerah Neglasari yang sekarang menjadi Desa Neglasari,
Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Di tempat tersebut,
Singaparana oleh masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>disebut
Sembah Dalem Singaparana. Suatu hari ia mendapat ilapat atau petunjuk
harus bersemedi. Dalam persemediannya Singaparana mendapat petunjuk,
bahwa ia harus mendiami satu tempat yang sekarang disebut</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>.</span></span></div>
<div>
</div>
<div>
<span>Nenek moyang<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>yang paling berpengaruh dan berperan bagi masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>"Sa<span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item"> Naga</span>" yaitu Eyang Singaparana atau Sembah Dalem Singaparana yang disebut lagi dengan Eyang Galunggung, dimakamkan di sebelah Barat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>. Makam ini dianggap oleh masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>sebagai makam keramat yang selalu diziarahi pada saat diadakan upacara adat bagi semua keturunannya.</span></span></div>
<div>
</div>
<div>
<span> Namun kapan Eyang Singaparana meninggal, tidak diperoleh data yang pasti bahkan tidak seorang pun warga<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>yang mengetahuinya. Menurut kepercayaan yang mereka warisi secara turun temurun, nenek moyang masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>tidak meninggal dunia melainkan raib tanpa meninggalkan jasad. Dan di tempat itulah masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>menganggapnya sebagai makam, dengan memberikan tanda atau petunjuk kepada keturunan Masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>.</span></span></div>
<div>
</div>
<div>
<span>Ada sejumlah nama para leluhur masyarakat<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>yang
dihormati seperti: Pangeran Kudratullah, dimakamkan di Gadog Kabupaten
Garut, seorang yang dipandang sangat menguasai pengetahuan Agama Islam.
Raden Kagok Katalayah Nu Lencing Sang Seda Sakti, dimakamkan di Taraju,
Kabupaten Tasikmalaya yang mengusai ilmu kekebalan "kewedukan". Ratu
Ineng Kudratullah atau disebut Eyang Mudik Batara Karang, dimakamkan di
Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, menguasai ilmu kekuatan fisik
"kabedasan". Pangeran Mangkubawang, dimakamkan di Mataram Yogyakarta
menguasai ilmu kepandaian yang bersifat kedunawian atau kekayaan. Sunan
Gunungjati Kalijaga, dimakamkan di Cirebon menguasai ilmu pengetahuan
mengenai bidang pertanian.</span></span></div>
<div>
</div>
<div>
<span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>secara administratif berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Lokasi</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span><span>tidak jauh<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari </span>jalan raya yang menghubungkan kota Garut dengan kota Tasikmalaya.</span></span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span>ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah Barat<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span><span>.
Di sebelah Selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah
Utara dan Timur dibatasi oleh sungai Ciwulan yang sumber airnya berasal<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari </span>Gunung Cikuray di daerah Garut. Jarak tempuh<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari </span>Kota Tasikmalaya ke</span></span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span><span>kurang lebih 30 kilometer, sedangkan<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari </span>Kota Garut jaraknya 26 kilometer. Untuk menuju</span></span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item">dari </span>arah
jalan raya Garut-Tasikmalaya harus menuruni tangga yang sudah ditembok
(Sunda sengked) sampai ke tepi sungai Ciwulan dengan kemiringan sekitar
45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter. Kemudian melalui jalan
setapak menyusuri sungai Ciwulan sampai ke dalam</span></span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>.</span></span></div>
Lokasi: Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.<br />
Koordinat : -7.363722 S, 107.994425 E<br />
Telepon: (0265) 330165<br />
Email: -<br />
Internet: kabtasikmalaya@westjava-indonesia.com<br /><span>
Arah: Kurang lebih 30 kilometer<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari </span>Kota Tasikmalaya, 26 kilometer<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari </span>Kota Garut</span><br />
Fasilitas: - <br />
Jam Buka: -<br />
Tutup: -<br />
Tiket: - <br />
Informasi Lebih Lanjut: Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, Jl. Otto Iskandardinata No.2, Tasikmalaya<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8689928027430620325.post-60164686049305687842012-06-05T05:09:00.002-07:002012-06-05T05:09:45.296-07:00Kampung Naga Tasikmalaya<table bgcolor="#efffef" border="0" cellpadding="8" cellspacing="0"><tbody>
<tr bgcolor=""><td align="center" colspan="2" height="30"><div class="title_judul">
<span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>Tasikmalaya</span></span></div>
</td></tr>
<tr bgcolor=""><td colspan="2"><div align="justify">
<b>Indotoplist.com</b><span> : <span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>merupakan per</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">kampung</span>an tradisional dengan luas areal kurang lebih 4 ha. Lokasi obyek wisata<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>terletak
pada ruas jalan raya yang menghubungkan Tasikmalaya - Bandung melalui
Garut, yaitu kurang lebih pada kilometer ke 30 ke arah Barat kota
Tasikmalaya. </span></span></div>
</td></tr>
<tr bgcolor=""><td><img alt="Kampung Naga Tasikmalaya" border="0" class="imgLeft2" src="http://www.indotoplist.com/member/admin/img_detail.php?detail_id=820" /><div align="justify">
<span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span> dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat
dalam memegang adat istiadat peninggalan Ieluhumya. Hal ini akan
terlihat jelas perbedaannya bila dibandingkan dengan masyarakat lain di
luar</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>. Masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>hidup pada suatu tatanan
yang dikondisikan dalam suasana kesahajaan dan lingkungan kearifan
tradisional yang lekat.</span></span><br /><br /><span>Secara administratif<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>termasuk</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> kampung </span>Legok Dage Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.</span><br /><br /><span><span>Jarak tempuh<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari </span>Kota
Tasikmalaya ke</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span><span>kurang lebih 30 kilometer, sedangkan<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari
</span>Kota Garut jaraknya 26 kilometer. </span></span></span><br /><br /><span>Untuk menuju<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item">dari </span>arah
jalan raya Garut-Tasikmalaya harus menuruni tangga yang sudah ditembok (Sunda sengked)
sampai ke tepi sungai Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat
dengan jarak kira-kira 500 meter. Kemudian melalui jalan setapak
menyusuri sungai Ciwulan sampai ke dalam</span></span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span><span>. Menurut data<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item">
dari </span>Desa Neglasari, bentuk permukaan tanah di</span></span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>berupa
perbukitan dengan produktivitas tanah bisa dikatakan subur. </span></span><br /><br /><span>Luas tanah<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">
Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>yang ada seluas satu hektar setengah, sebagian besar
digunakan untuk perumahan, pekarangan, kolam, dan selebihnya digunakan
untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali.</span></span><br /><br /><span>Daya tarik obyek wisata<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span><span>terletak pada kehidupan
yang unik<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari </span>komunitas yang terletak di</span></span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>tersebut.
Kehidupan mereka dapat berbaur dengan masyrakat modern, beragama Islam,
tetapi masih kuat memlihara Adat Istiadat leluhurnya. Seperti berbagai
upacara adat, upacara hari-hari besr Islam misalnya Upacara bulan Mulud
atau Alif dengan melaksanakan Pedaran (pembacaan Sejarah Nenek Moyang)
Proses ini dimulai dengan mandi di Sungai Ciwulan dan Wisatawan boleh
mengikuti acara tersebut dengan syarat harus patuh pada aturan disana.</span></span><br /><br /><span>Bentuk bangunan di<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span><span>sama baik rumah, mesjid, patemon (balai pertemuan) dan lumbung
padi. Atapnya terbuat<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari </span>daun rumbia, daun kelapa, atau injuk sebagi
penutup bumbungan. Dinding rumah dan bangunan lainnya, terbuat<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari
</span>anyaman bambu (bilik). Sementara itu pintu bangunan terbuat<span dtx-highlight-backgroundcolor="magenta" id="dtx-highlighting-item"> dari </span>serat
rotan dan semua bangunan menghadap Utara atau Selatan. Selain itu
tumpukan batu yang tersusun rapi dengan tata letak dan bahan alami
merupakan ciri khas gara arsitektur dan ornamen Per</span></span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">kampung</span><span>an<span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item"> Naga</span>.</span></span><br /><br /><span>Obyek wisata ini merupakan salah satu obyek wisata budaya di
Tasikmlaya Wisatawan biasanya memiliki minat khusus yaitu ingin
mengetahui dan membuktikan secara nyata keadaan tesebut. Pengembangan
obyek wisata<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>termasuk dalam jangkuan pengembangan jangka
pendek. </span></span></div>
</td></tr>
<tr bgcolor=""><td><div align="center">
<img alt="Kampung Naga Tasikmalaya" border="0" class="imgCenter2" src="http://www.indotoplist.com/member/admin/img_detail.php?detail_id=821&jen=1" /><img alt="Kampung Naga Tasikmalaya" border="0" class="imgCenter2" src="http://www.indotoplist.com/member/admin/img_detail.php?detail_id=821&jen=2" /></div>
</td></tr>
<tr bgcolor=""><td><div align="justify">
<span>Sejarah/asal usul<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>menurut salah satu versi nya bermula
pada masa kewalian Syeh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati,
seorang abdinya yang bernama Singaparana ditugasi untuk menyebarkan
agama Islam ke sebelah Barat. Kemudian ia sampai ke daerah Neglasari
yang sekarang menjadi Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten
Tasikmalaya. Di tempat tersebut, Singaparana oleh masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung
</span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>disebut Sembah Dalem Singaparana. Suatu hari ia mendapat ilapat
atau petunjuk harus bersemedi. Dalam persemediannya Singaparana
mendapat petunjuk, bahwa ia harus mendiami satu tempat yang sekarang
disebut</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>.</span></span></div>
</td></tr>
<tr bgcolor=""><td><img alt="Kampung Naga Tasikmalaya" border="0" class="imgRight2" src="http://www.indotoplist.com/member/admin/img_detail.php?detail_id=822" /><div align="justify">
<span>Nenek moyang<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>yang paling berpengaruh dan berperan bagi
masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>"Sa<span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item"> Naga</span>" yaitu Eyang Singaparana atau Sembah
Dalem Singaparana yang disebut lagi dengan Eyang Galunggung, dimakamkan
di sebelah Barat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>. Makam ini dianggap oleh masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item">
Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>sebagai makam keramat yang selalu diziarahi pada saat
diadakan upacara adat bagi semua keturunannya.</span></span><br /><br /><span>Namun kapan Eyang Singaparana meninggal, tidak diperoleh data yang
pasti bahkan tidak seorang pun warga<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>yang mengetahuinya.
Menurut kepercayaan yang mereka warisi secara turun temurun, nenek
moyang masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>tidak meninggal dunia melainkan raib
tanpa meninggalkan jasad. Dan di tempat itulah masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga
</span>menganggapnya sebagai makam, dengan memberikan tanda atau petunjuk
kepada keturunan Masyarakat</span><span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga</span>.</span></span><br /><br /><span>Ada sejumlah nama para leluhur masyarakat<span dtx-highlight-backgroundcolor="lime" id="dtx-highlighting-item"> Kampung </span><span><span dtx-highlight-backgroundcolor="yellow" id="dtx-highlighting-item">Naga </span>yang dihormati
seperti: Pangeran Kudratullah, dimakamkan di Gadog Kabupaten Garut,
seorang yang dipandang sangat menguasai pengetahuan Agama Islam. Raden
Kagok Katalayah Nu Lencing Sang Seda Sakti, dimakamkan di Taraju,
Kabupaten Tasikmalaya yang mengusai ilmu kekebalan "kewedukan". Ratu
Ineng Kudratullah atau disebut Eyang Mudik Batara Karang, dimakamkan di
Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, menguasai ilmu kekuatan fisik
"kabedasan". Pangeran Mangkubawang, dimakamkan di Mataram Yogyakarta
menguasai ilmu kepandaian yang bersifat kedunawian atau kekayaan. Sunan
Gunungjati Kalijaga, dimakamkan di Cirebon menguasai ilmu pengetahuan
mengenai bidang pertanian.</span></span></div>
</td></tr>
<tr bgcolor=""><td align="right" colspan="2"><br /></td></tr>
</tbody></table>Unknownnoreply@blogger.com0