Hewan langka merupakan organisme yang sangat sulit dicari karena jumlahnya yang sedikit. Yang bisa dikategorikan genting atau spesies terancam.
Pengkategorian spesies langka bisa dilakukan oleh suatu lembaga seperti
pemerintah suatu negara ataupun propinsi. Namun, istilah ini sering
digunakan tanpa memiliki batas kriteria yang spesifik. Umumnya hanya
digunakan dalam diskusi ilmiah.
Konsep kelangkaan dapat terjadi dari sedikitnya jumlah suatu organisme di seluruh dunia,
biasanya kurang dari 10.000; namun konsep ini juga dipengaruhi oleh
sempitnya area endemik dan/atau habitat yang terfragmentasi.
Spesies yang dalam bahaya atau rentan, namun tidak dikategorikan
langka, misalnya, memiliki populasi berjumlah besar dan tersebar namun
jumlahnya terus berkurang dengan cepat dan diperkirakan akan punah.
Spesies langka umumnya dipertimbagkan terancam jika spesies itu memiliki
ketidakmampuan dalam jumlah populasi yang kecil untuk mengembalikan
populasinya secara alami ke jumlah semula.
Dibawah ini data 7 hewan langka hampir punah yang memiliki keunikan tersendiri.
1. Mountain Pygmy Possum (Burramys parvus)
Ia merupakan salah satu dari pygmy possum terbesar di Australia, dan merupakan mammalia kecil yang umurnya terpanjang di dunia, dimana betinanya bisa mencapai usia lebih dari 12 tahun. Sayangnya, kehadiran industri resort ski yang menjamur di Australia mengakibatkan possum kecil ini kehilangan habitatnya hingga kini nyaris punah.
Solenodon hanya terdiri dari dua spesies, yakni Hispaniolan solenodon yang ditemukan di Kepulauan Hispaniola dan Cuban solenodon yang distribusinya di Kuba.
Sebelum kolonisasi orang Eropa, spesies ini merupakan predator yang dominan di habitatnya, namun seiring berjalannya waktu, mereka kalah dengan predator baru semacam anjing, kucing dan luwak.
3. Badak Bercula Dua Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)
Sayangnya, aktivitas manusia seperti penggundulan hutan mengakibatkan populasinya turun drastis sehingga terancam punah, diestimasikan hanya sekitar 275 ekor yang hidup hingga saat ini.
4. Wombat Hidung Berbulu dari Selatan (Lasiorhinus krefftii)
Wombat banyak kehilangan habitat akibat aktivitas pertanian, serta predator-predator yang diperkenalkan ke Australia, terutama dingo.
5. Kelinci Riverine (Bunolagus monticularis)
Sungai Yangtze yang sangat ramai ini mengakibatkan Baiji kehilangan habitatnya dan populasinya menurun drastis, akibat aktivitas pemancingan maupun polusi limbah.
Sumber : http://salawurevolution.tk/
0 komentar:
Posting Komentar